Budidaya cupang bukan hal yang baru. Berbagai cara untuk membudayakan cupang dan cenderung lebih banyak pada cupang hias yang dikonteskan. Kami pun punya pengalaman sendiri yang hingga kini mampu untuk meningkatkan pendapatan. Alhamdulillah. Berikut pengalaman kami selama ini sebagai penyedia bibit cupang hias :
1. Pemilihan Bibit Cupang
a. Cupang Jantan (Pejantan)
# Pilih cupang jantan yang agresif/lincah; maksudnya suka berenang di dasar, melayang maupun di permukaan air.. Ini menunjukkan bahwa cupang tsb sehat..
# Pilihlah cupang yang akan dikawinkan; tergantung dari rencana si pembibit. Biasanya ditekankan pada warnanya.
b. Cupang Betina (Induk)
# Pilih cupang betina sudah berumur 4 bulan atau lebih. Cupang betina berumur 3 bulan atau kurang dari 4 bulan bisa saja dikawinkan, tapi biasanya telur belum begitu banyak.
# Pilih cupang betina yang gerakkannya lincah dan berwarna cerah.
# Pilih cupang betina yang perutnya yang besar (buncit). Biasanya dibagian perut bawahnya (dekat dengan siripn) terlihat bintik-bintik putih ini berarti si cupang betina sudah matang telur.
2. Kualitas Air dan Tempat Peminjahan
a. Kualitas air
Kondisi air hendaknya memiliki tingkat kemasaman (pH) normal. Karena pada pH terlalu masam atau terlalu basa akan besar pengaruhnya terhadap keadaan ikan.
b. Tempat pemijahan (kawin)
Tempat pemijahan cukup menggunakan tempat-tempat berupa aquarium kecil atau berupa toples atau apa saja yang penting tembus pandang. Jangan menggunakan tempat yang besar, karena jarak antara cupang jantan dan cupang betina memungkinkan tidak selalu dekat sehingga kemungkinan kawin sangatlah kecil.
3. Cara Pemijahan
1) Pindahkan cupang jantan ke dalam tempat pemijahan dan biarkan selama satu hari.. Ini maksudnya agar cupang jantan beradaptasi lebih dulu dengan tempatnya yang baru.
2) Masukkan cupang betina ke dalam tempat yang kecil misal gelas-aqua atau dalam plastik, kemudian masukkan ke dalam tempat cupang jantan.dengan tujuan untuk menaikkan birahi cupang jantan sehingga membuat buih/busa. Biarkan selama 1–2 hari agar buih yang dibuat cukup banyak..
3) Bila sudah terlihat permukaan air tempat cupang jantan banyak buih yang dibuatnya, berarti pengawinan siap dilakukan. Masukkan cupang betina ke dalam tempat cupang jantan dan biarkan selama 1-2 hari.
4) Perkawinan berhasil, bila terlihat banyak telur berwarna putih menempel pada buih . Selanjutnya pindahkan cupang betina ke tempat lain (umumnya cupang betina suka memakan telurnya). Cupang jantan tidak dipindahkan untuk menjaga telurnya. Setelah pemijahan tsb jangan lupa memberi makan kedua cupang, terutama cupang jantan (bila lapar bisa juga memakan telur-telur tadi).
4. Pemeliharaan Benih (anakan cupang)
1) Sekitar 1-2 hari, telur akan menetas dan akan terlihat anakan cupang kecil. Cupang jantan akan membantu cupang kecil yang berenang didasar untuk diletakkan kembali ke dalam buih.
2) Anakan cupang kecil masih belum perlu diberi makan, karena masih menyimpan makanan berupa kuning telur (yolk sack) sampai umur 5-7 hari.
3) Setelah berumur lebih-kurang seminggu, anakan cupang berupa burayak ini dipindahkan ke tempat/aquarium yang lebih besar. Jangan lupa cupang jantan tetap diikutkan.
4) Beri makan anakan cupang dengan kutu air yang disaring, infusoria atau artemia. Pemberian makanan dilakukan sehari sekali secukupnya.
5. Pembesaran
1) Pindahkan cupang jantan setelah anakan cupang mampu hidup sendiri
2) sebelumnya siapkan media air yang sudah diendapkan dan diberi larutan blitz ich atau meteline blue untuk membunuh jamur/bakteri.
3) Selama pembesaran anakan perlu perhatikan : pemberian makanan secara teratur, mengawasi kualitas air.
4) Anakan cupang yang sudah berumur 2 minggu diberi makan kutu air hidup. Pemberian makan pada pagi dan sore hari. Setelah umur satu bulan, dapat diberikan jentik nyamuk halus (cuk).
5) Sisa makanan sebaiknya dibersihkan/disipon dengan air bersih/segar. Pembersihan dilakukan tiap 3 hari dengan menyisakan air ¼ bagiannya. Paling lama seminggu sekali. Pertumbuhan ikan semakin cepat, bila pergantian air semakin sering dilakukan.
6) Bila anakan cupang sudah kelihatan besar dan cukup padat, maka lakukan pemindahan/pendederan ke tempat yang lebih besar. Biasanya pada umur 2 bulan anakan cupang sudah bisa disortir, terutama capang jantan sudah bisa dimasukkan ke dalam toples/aquarium soliter/terpisah.
6. Hama Penyakit
1) Penyakit yang sering menyerang cupang adalah bintik putih/velpet yang menempel di bawah selaput lendir. Penyakit timbul biasanya berasal dari makanan yang tidak bersih. Cara mengatasinya, campur air yang digunakan dengan meteline blue.
2) Cupang sakit direndam selama 24 jam (sehari semalam) dan diberi aerasi.
3) Hama yang mungkin ada bila tempat membudidayakannya berupa kolam. Biasanya hama tsb seperti ular dan burung. Terkadang juga gangguan manusia (tangan usil). Cara mengatasinya : buat pagar dan beri penutup pada bagian atas kolam.
Dari pengalaman kami selama ini diperoleh bahwa :
1). Panen tiap 3 bulan
2). Rata-rata hasil tiap jenis sekitar 300 ekor
3). Cupang yang kami budidayakan dari jenis Halfmoon (cupang hias, cupang separo bulan), Serit (cupang jarum) dan Plakat (cupang aduan) dengan berbagai kombinasi warna.
Name : Zulkifli
Address : Kel. Pesayangan; jln Kartakbaru, RT.5/RW.3, No.17, Martapura Kab. Banjar, Kalimantan Selatan
If you wish it, contact please us : HP. +625117109653 ; +625116319526
e-mail : izul97@ymail.com & a2karim08@gmail.com
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment